Hajar Aswad, Si Batu Hitam yang Dulunya Berwarna Putih

Kategori : Features, Ditulis pada : 02 Desember 2024, 11:08:09

Mengunjungi Baitullah guna menunaikan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tak melihat Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disinyalir berasal dari surga ini tentu menarik perhatian umat muslim karena memiliki banyak keistimewaannya. Tak puas hanya menyentuh, bahkan jamaah berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu hitam ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui, sehingga Anda dapat memahami mengapa umat muslim berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ketika melakukan ibadah haji dan umrah di tanah suci.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu Hitam yang Berasal dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, yang umum Anda lihat di sekitar. Hal ini dikarenakan batu hitam ini bukan asli berasal dari bumi ataupun luar angkasa, akan tetapi diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad adalah batu yang asalnya dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad ini bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah pada masa Nabi Ibrahim. Tentang Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diyakinkan dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang berasal dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad sebab batu ini berwarna hitam, nama tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang artinya batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad berwarna putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah jadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, suatu saat Hajar Aswad ini akan berubah warna menjadi seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang asalnya dari surga akan kembali ke surga sebelum hari akhir. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tak bisa melihatnya saking terangnya jika saja Allah tak memadamkan kilaunya.

Kisah Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam diletakkan di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, kemudian ia berikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sembari menciuminya. Itulah pertama kali Hajar Aswad diletakkan dekat dengan Ka’bah dan terus dijaga. Namun, Hajar Aswad pernah berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang melanda Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy bertengkar hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang akan meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada usulan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang dikenal paling jujur yakni Muhammad bin Abdullah.

Kemudian, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku sepotong kain,” kemudian dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau menaruh Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya masing-masing kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan membawanya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan cara damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu masih berusia 30 tahun. 

Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, akan tetapi batu yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda makin ingin menyentuh dan menciumnya langsung di Baitullah. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang asalnya dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Berada di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah

Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa menjumpai Hajar Aswad ketika menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau ketika menunaikan ibadah haji dan umrah. Pastinya, ini akan semakin memotivasi Anda untuk segera berangkat haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik permulaan dari thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik permulaan dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yakni thawaf. Thawaf yaitu berjalan berkeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali di awali dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Sehingga, Hajar Aswad cukup istimewa keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya adalah sunnah

Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang tertuang dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku tahu bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat maupun keburukan bagiku. Jika saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun enggan untuk melakukannya.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk melaksanakani sunnah Rasullah semata. Dan menyangkal bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Jadi saksi di Yaumul Akhir bagi siapa saja yang menyentuh dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Wajar saja apabila para jamaah haji dan umrah yang tengah menunaikan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena kelak di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah kelak membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di yaumul akhir dengan mata dan mulut yang mampu berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan cara yang benar saat di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui. Semoga kita semua dimampukan untuk beribadah ke Baitullah agar dapat menjadi salah satu orang yang mendapat kesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id